Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan Kiat Membasmi Virus Tanpa Antivirus 6.
Kita telah mengetahui 4 cara kerja dasar virus. Dari situ kita paham kalau virus juga aplikasi. Kita pun telah mengetahui adanya kemampuan merasuki pada virus. Kemampuan ini mengakibatkan file,program, dan dokumen kita termasuki oleh virus sehingga kalau kita buka, virus juga otomatis terbuka. Sekarang saya mau membayar utang saya ini yaitu cara menghalaunya.
Bagaimana menghalau kemampuan merasuki?
Secara umum, saya sendiri memiliki 4 pilihan cara menghalaunya. Bebas dipilih yang mana.
- Mematikan kemampuan Windows Autorun.
- Mematikan bunker Windows.
- Mengubah file agar mustahil dirasuki oleh virus.
- Menggunakan antivirus.
Namun karena fokus tulisan ini bicara tanpa antivirus, maka pilihan 4 diabaikan dahulu. Adapun cara-cara lain, jika Anda memiliki, silakan digunakan. Terima kasih sekali kalau mau diberitahukan kepada saya.
Penjelasannya?
Mematikan Windows Autorun: saya tidak pernah melakukannya. Namun cara ini akan sangat bagus dalam menghalau virus autorun.inf. Karena mayoritas virus kita mengandalkan autorun.inf, maka cara ini adalah yang paling ampuh.
Mematikan bunker Windows: cara inilah yang selalu saya gunakan. Saya tidak peduli tampilan Windows jadi kurang sedap atau apa pun. Yang penting aman. Cara ini telah saya tuliskan di Kiat Membasmi Virus Tanpa Antivirus 5. Pokoknya Folder Options > tab Views > atur. Cara ini adalah penyempurna yang sebelumnya.
Mengubah file: cara ini sering saya lakukan untuk aplikasi yang saya siapkan dalam flash disk saya. Cara mengubah ada 2, rename dan kompresi. Misalkan, file Anda ccleaner.exe, ganti namanya jadi ccleaner.hewes atau ekstensi yang Anda karang sendiri. Akan datang insya Allah pembahasan mengenai virus, mengapa kita harus menamainya seperti itu. Kompresi, misalkan file Anda ccleaner.exe, gunakan WinRAR atau semisalnya untuk menjadikan dia ccleaner.zip atau ccleaner.rar atau ccleaner.tar.gz. Tujuannya adalah menjadikan filetidak disentuh oleh virus karena sampai sekarang saya masih aman-aman saja menjalankan aplikasi dari dalam ZIP. Globalnya, virus tidak merasuki aplikasi yang sudah dimasukkan ke dalam kantung ZIP/RAR. Semakin asing nama kompresinya, semakin mustahil virus merasukinya. Tentu cara ini mustahil diterapkan untuk aplikasi yang sudah terinstal di Windows.
Menggunakan antivirus: cara ini yang selalu saya gunakan pula ketika menggunakan Windows. Cara ini paling praktis. Antivirus akan menghalau setiap pergerakan virus untuk merasuki apa pun karena ia memonitor memori sehingga virus tidak bisa kabur. Tentunya itu hanya terjadi jika antivirus kita mengenali virus tersebut. Tentunya juga saya pilih-pilih antivirus. Namun dalam pembahasan kita ini, kita tidak mendetail membahasnya.
Apakah cara-cara ini tidak punya kelemahan?
Pasti punya. Tidak ada cara yang sempurna. Namun setidaknya ini sangat berguna untuk diri sendiri meminimalisir virus atau mengantisipasinya. Alhamdulillah.
Mematikan Windows Autorun: percuma saja kalau autorun mati, tapi pengguna ceroboh mengeksekusi file virus yang menyamar. Misalnya karena bunker masih hidup, si virus menyamar jadi file DOC. Namanya persis sama dokumensaya tapi ekstensinya .exe. Parahnya, karena bunker, kita cuma melihat ikon DOC-nya Microsoft Word tanpa tahu kalau itu sebenarnya .exe. Setelah diklik 2 kali, benar muncul Microsoft Word. Tapi si virus ikut berjalan. Atau tidak muncul Microsoft Word sama sekali, dan si virus berjalan. Minimal kita paham kelemahan ini untuk antisipasi. Maka berhati-hati adalah teknik jitu.
Mematikan bunker Windows: percuma saja bunker mati tapi autorun masih aktif. Kita bisa melihat segalanya tetapi keduluan oleh autorun.inf. Kebalikan sebelumnya. Jadi semestinya dua-duanya disetel yakni autorun mati & bunker juga mati.
Mengubah file: telah jelas.
Menggunakan antivirus: percuma saja kalau pengguna tidak mengerti cara menggunakan antivirus. Percuma juga kalau antivirus ada tapi lawas (tidak mengenali virus baru). Percuma juga ada antivirus tapi semua virus tetap bisa masuk (alias kurang jos). Jika bisa memanfaatkan dengan baik, antivirus akan berguna untuk pengguna. Sayangnya belum tentu pengguna bisa memanfaatkan semaksimal mungkin. Yang sering pengguna pasrah begitu saja pokoknya ada antivirusnya, atau pasrah apa yang dibilang antivirus pasti perlu dihapus (padahal ada yang namanya false alarm), atau menganggap baik suatu antivirus padahal sangat memberatkan komputer atau meniru memakai antivirus milik teman (padahal keadaan setiap orang berbeda). Boleh dibuktikan di mana saja. Akan datang insya Allah pembahasan khusus antivirus seperti yang sudah saya janjikan.
Itulah kelemahan-kelemahan yang bisa saja identifikasi saat ini. Semua alhamdulillah pernah saya alami. Pembahasan bab ini bersifat sangat global sehingga membutuhkan rincian lagi yang lebih dalam. Namun justru dari penjelasan kelemahan ini saya harap kita dapat memahami lebih bagus daripada sekadar dijelaskan keunggulan-keunggulan tekniknya saja. Pemahaman bagaimanakah yang diharapkan? Yaitu semakin banyak yang ditangkap, semakin banyak pula antisipasi yang bisa kita kerjakan. Dan ini sangat bermanfaat untuk membasmi virus tanpa antivirus. Insya Allah.
bersambung...